PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mengeklaim nilai sinergi dari unit bisnis modal venturanya MDI Ventures telah menembus Rp8,6 triliun per kuartal IV/2022. Nilai tersebut sifatnya akumulatif sejak 2016.

“Untuk tahun 2022 saja, itu nilainya sebesar Rp2,8 triliun,” kata VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko kepada Tech in Asia.

Andri menjelaskan, nilai sinergi hitungan MDI Ventures mencakup value added yang diperoleh startup maupun Telkom Indonesia atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nilai tambah yang dimaksud mencakup ada/tidaknya pendapatan (revenue) baru, penambahan kapabilitas, serta efisiensi beban.

Ada tiga kategori yang digunakan dalam menghitung nilai sinergi tersebut:

1. Telkom Indonesia menggunakan synergy value creation (SVC) startup: Perusahaan rintisan memperoleh pendapatan, sementara Telkom Indonesia/BUMN melakukan efisiensi biaya (cost efficiency).
2. Startup menggunakan SVC Telkom Indonesia: Ketika Telkom Indonesia/BUMN mampu memperoleh pendapatan, dan startup bisa melakukan cost efficiency.
3. Go-to-market (GTM) collaboration: Ketika Telkom Indonesia dan startup saling bekerja sama melengkapi kapabilitas masing-masing untuk mendapatkan pasar baru.

Total aset kelolaan (asset under management/AUM) MDI dilaporkan telah mencapai US$830 juta (sekitar Rp12,5 triliun*) per September 2022. Nilai tersebut ditargetkan menembus US$1 miliar (berkisar Rp15 triliun) pada tahun 2024.

MDI Ventures terakhir kali diberitakan memimpin putaran pendanaan Seri B SwipeRx pada Mei 2022. Dana yang terkumpul dalam putaran tersebut mencapai US$27 juta (sekitar Rp386 miliar*). Selain SwipeRx, startup lain yang menjadi portofolio MDI Ventures antara lain

• Amartha,
• KoinWorks,
• SiCepat,
• TaniHub,
• Zenius,
• Cakap, dan lainnya.

Pada akhir Januari lalu startup edtech Cakap mengumumkan ekspansi layanannya ke Timor Leste dengan memanfaatkan jaringan penjualan milik usaha afiliasi Telkom Indonesia di sana: Telkomcel. Kolaborasi itu terjalin usai MDI Ventures terlibat dalam putaran pendanaan Seri B Cakap senilai US$10 juta (sekitar Rp143 miliar*) pada Desember 2021.

(Tech in Asia)